Sunday, June 12, 2011

Makian Pasir dan Kerikil

Makian Pasir dan Kerikil

Menyisiri jalan-jalan di segitiga emas ini
Yang penuh dengan mungkar yang melata
khamar zina judi di depan mata
dan bangunan baru menggila dibina
Aku seakan terdengar suara pasir dan batu kerikil
Yang melafazkan sumpah seranah maki nista:

'Wahai manusia yang zalim jahil
Yang berani memikul amanah Ilahi
Yang kami sendiri tidak sanggup tanggungi
Kenapa kau khianati amanah itu
Dengan melatakan kefasadan di bumi ini.'

'Wahai pengkhianat satu amanah
Kami yang selalu bertasbih bertahmid mentaqdiskan Ilahi
Di temani air mengalir dan pepohon rendang
Kenapa kau bawa kami ke tempat penuh celaka ini
menjadi lapik kaki pendurhaka Ilahi dan para 'aasi
menjadi saksi kepada sejuta kemungkaran di kamar sepi
menjadi pelindung pelaku noda penderhaka Ilahi
dan kami mungkin begini hinggalah ke akhir masa nanti.'

'Wahai manusia
kembalikan kami ke tempat asal kami
biar kami betah kembali mengagungkan alKhalik ini
bergolek di dasar sungai mensyukuri Rabb ini
atau melusuri bukit bukau mengingati Rabbul Izzati
dalam satu rapsodi yang abadi
memikul sedikit amanah yang telah kau lupai.'

Tiba-tiba aku merasakan
yang dimaki itu adalah juga aku
yang begitu nafsi-nafsi di kota derhaka ini
yang sudah hampir lupa tangggungjawab diri
yang hanya menyisir di tepi kakilima bangunan
dan melihat semua kemungkaran tapi masih tetap bisu dan menyepi


1 comment:

Abdul Azim said...

teguran buat diri kita.

 

blogger widget
Touchsmart PC